BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin meningkat terutama dibidang elektronika. Hal ini ditandai dengan begitu
pesatnya kemajuan yang terjadi dengan diciptakannya pesawat elektronika yang
semakin canggih. Banyak keuntungan yang diperoleh dari perkembangan yang pesat
dibidang elektronika diantaranya adalah dapat membantu manusia dalam
menyelesaikan beban tugasnya, sehingga waktu, tenaga, dan biaya yang digunakan
dapat dihemat. Aktifitas yang bersifat rutin, sekarang ini banyak digantikan
oleh peralatan-peralatan yang dirancang secara otomatis, yang dapat bekerja
menggantikan tenaga manusia.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, system
pengukuran dan pengendalian elektronik atau istrumentasi semakin berperan
penting dalam kehidupan manusia. System tersebut amat membantu
pekerjaan-pekerjaan manusia, baik pekerjaan yang
bersifat monoton dan kontinyu maupun pekerjaan dinamis dan sensitif. Sebagai
contoh, penerapan system pengendali pada system pengemudi pesawat terbang,
pengendali pesawat ruang angkasa, pengendali satelit dan system persenjataan
peluru kendali. Dalam bidang industri, system pengendali diterapkan sebagai
pengendali mesin-mesin produksi dan pengendali proses yang mengubah masukan
berupa energi nonlistrik menjadi besaran listrik agar dapat diolah, baik secara
analog maupun digital (Sugiharta A; 2002: 1).
Lebih lanjut sugiharta menjelaskan bahwa, beberapa
proses industri yang membutuhkan system pengandali multi input - multi output
serta permasalahan yang kompleks dapat diatasi dengan kemajuan system instrumentasi
atau system pengendali didukung oleh kemajuan teknologi komputer.
Salah satu elemen penting system instrumentasi dan pengendali adalah
transducer. Transducer akan mengubah energi nonlistrik menjadi energi listrik
hingga proses pengendalian dapat dilakukan baik secara otomatik maupun manual.
Pada system pengukuran dan pengendalian, transducer berperan sebagai
komponen pengindera (sensor), yaitu suatu komponen yang mengubah besaran non
listrik menjadi suatu besaran yang dapat
diolah secara elektronis, misalnya suhu cahaya, tekanan, posisi, kelembapan,
asap, dan lain-lain (Sugiharta A; 2002: 37 - 38). Sehubungan dengan fungsinya
sebagai pengindera maka tranduser harus memenuhi beberapa parameter yaitu : kecepatan
tanggap (respon time), ketelitian, kepekaan,
linearitas, stabilitas, dan daya tahan.
Parameter-parameter tersebut diatas akan menentukan kualitas system
pengukuran atau sitem pengendalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar